Indonesia.
Sebuah negara yang terletak diantara dua
samudera dan dua benua jika diliahat dari letak geografis. Yakni diantara
Samudera Pasifik dan hindia, dan juga diantara Benua Asia dan Australia. Juga
jika dilihat dari letak astronomis, negara kita terletak pada 60LU-110LS
dan 950BT-1410BT. Berdasarkan posisinya, Indonesia
memiliki letak yang sangat strategis dalam segala bidang untuk dikembangkan.
Misalnya, Indonesia bisa memaksimalkan potensi kelautannya baik perikanan,
militer, dan lain-lain.Itu salah satu hal yang bisa kita kembangkan dari
berbagai potensi yang dapat kita miliki.
Perkembangan Bangsa Indonesia takkan lepas dengan
perannya dalam dunia internasional. Sebelum berjalan lebih jauh, mari kita tanya
diri kita sendiri apakah hubungan internasional itu penting? Kalau kita
ibaratkan Insonesia adalah seorang individu, Indonesia harus memiliki sikap
yang baik terhadap tetangga-tetangganya. Dan untuk memiliki sikap yang baik,
tentunya salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh Indonesia adalah
komunikasi yang baik. Bayangkan saja jika Si Indonesia tidak akrab dengan
tetangga-tetangganya, pastinya Si Indonesia ini susah untuk mendapatkan
pertolongan jika sedang berada dalam kesusahan. Malah bisa jadi hujatan dari
para tetangga-tetangganya. Sebaliknya, jika Si Indonesia memiliki sikap mudah
akrab, empati dan komunikasi yang baik, tentunya kalaupun dalam masalah pasti
banyak yang menolong meskipun Si Indonesia ini tak meminta. Meskipun pada
kenyataannya dalam dunia internasional tak seperti ini keadaannya. Tapi, paling
tidak kita sudah mengetahui penting tidaknya memiliki hubungan internasional
yang baik.
Nah, selanjutnya kita juga harus bertanya lagi pada
diri kita sendiri. Apakah Indonesia sudah melaksanakan hubungan internasional?
Untuk hal ini, kita tak bisa mengibaratkan seperti sebelumnya. Tapi kita perlu
mencari sumber-sumber atau berita. Kita ambil contoh bukti yang memang
berdampak secara langsung, yakni Indonesia pernah mengirim Pasukan Garuda untuk
membantu mengamankan dan ikut menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Tak hanya
itu juga, upaya peningkatan hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Jerman
menjadi momentum yang kuat sejalan dengan kunjungan Presiden Republik Federal
Jerman, Dr. Christian Wulff ke Indonesia pada tanggal 30 November - 2 Desember
2011 menjelang peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman
pada tahun 2012. Kunjungan Presiden Republik Federal Jerman dapat dijadikan
acuan dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan Jerman
pada tingkat yang lebih strategis dan komprehensif. Pertemuan bilateral
antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Federal Jerman
yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2011 telah membahas berbagai isu yang
fundamental bagi hubungan kedua negara dan prioritas bidang kerjasama di masa
mendatang.Bidang-bidang tersebut yaitu kerjasama Bidang Investasi dan
Perdagangan, kerjasama Bidang Kesehatan, kerjasama Bidang Pendidikan, kerjasama
Bidang Riset dan Teknologi, dan kerjasama Bidang Industri Pertahanan.
Setelah kita mengetahui apakah negara kita telah
melaksanakan hubungan internasional, ada baiknya jika kita mengetahui kekuatan
dan kelemahan Indonesia dalam percaturan dunia internasional. Dari dulu hingga
sekarang Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki kepedulian yang tinggi
baik terhadap negara-negara tetangga, maupun terhadap negara-negara yang
notabene jauh letaknya dari Indonesia. Contoh nyata, pada zaman kekuasaan
Presiden Soeharto, Indonesia sering mengirimkan bantuan-bantuan berupa sumber
pangan, obat-obatan, dan lain-lain kepada negara-negara yang sedang dalam
peperangan, contohnya negara-negara di Afrika dan negara-negara yang sedang
mengalami krisis ekonomi yang dahsyat, contohnya Kamboja, dll.Sehingga, tak
heran jika banyak negara-negara yang ingin membuat kerjasama dengan Indonesia,
karena secara historis bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat
peduli dan bertannggung jawab.
Kita lihat keadaan sekarang. Selain yang telah saya
sebutkan sebelumnya, Indonesia juga memiliki beberapa kekuatan yang lain. Dalam
hal berdiplomasi, Indonesia memiliki diplomat-diplomat ulung. Sehingga
memudahkan Indonesia untuk melobby
negara lain jika sedang dalam masalah. Hal ini juga bisa dikatakan sebagai
warisan dari pahlawan-pahlawan pergerakkan nasional kita. Yang apabila tidak
ada mereka, kita belum tentu merasakan Indonesia berdiri tegak sendiri.
Selanjutnya, Indonesia juga salah satu negara tempat penanaman modal terbesar
bagi negara-negara yang bisa dikatakan memiliki peran yang vital dalam
pergerakkan global. Oleh karena itu, negara-negara tersebut lebih
berkecenderungan untuk membela Indonesia ketika Indonesia sedang memiliki
permasalahan dengan negara lain. Selanjutnya, Indonesia memiliki sifat tidak
membedakan negara-negara dalam penyelesaian masalah. Sehingga negara-negar lain
menjadi merasa segan. Dan yang terakhir, menueut saya Indonesia memiliki
prinsip politik yang sangat baik, yaitu Bebas
Aktif. Sehingga Indonesia cenderung
untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap negara-negara di dunia.
Setelah mengetahui kekuatan-kekuatannya, sekarang
kita menuju ke kelemahan-kelemahannya. Sebenarnya, Indonesia boleh dikatakan
sempurna dalam hubungan Internasional. Tetapi ada satu yang membuatnya tidak
sempurna. Yaitu sikap terlalu suci
dalam menyelesaikan masalah kadang tidak membantu dalam memenangkan perkara.
Contohnya dalam beberapa masalah sengketa kepemilikan pulau, properties, hingga
budaya, Indonesia sering mengalami kesulitan untuk memenangkan perkara
tersebut. Contoh kongkretnya yaitu ketika Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh ke
tangan Negara Malaysia. Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa penyebab
lepasnya kedua pulau indah itu karena miskonsepsi mengenai Status Quo kedua pulau tersebut. Sebenarnya itu pihak Malaysia
merupakan strategi yang sangat cerdas. Meskipun kedua pulau tersebut sudah
dinyatakan dalam Status Quo, pihak
Malaysia tetap saja melakukan pembangunan trehadap kedua pulau itu. Sehingga,
ketika sesudah dalam pengadilan, Malaysia memiliki dukungan yang lebih dari
negara-negara yang terkumpul dalam grup tertentu.
Nah, sekarang yang harus kita lakukan adalah mencari
tahu langkah-langkah yang harus dilakukian Indonesia agar bisa meningkatkan
martabat dan kekuatan di dalam percaturan dunia internasional. Melihat dari
kelebihan dan kekuatan yang telah dijelaskan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan
bahwa hanya satu yang harus dilakukan. Yaitu Indonesia harus memiliki sikap Internasional. Maksudnya, Indonesia bisa
melakukan adaptasi baik berupa sikap, dan tata kelakuan. Untuk mewujudkan hal
tersebut, kita harus lebih antusias pada isu-isu global baik yang sudah terjadi,
sedang terjadi, maupun yang belum terjadi. Bisa dikatakan masyarakat Indonesia
kurang responsif jika mendengar isu Internasional. Masyarakat Indonesia
cenderung lebih antusias untuk merespon isu-isu nasional dari pada
internasional. Tapi bukan berarti kita harus meninggalkan isu-isu nasional,
tapi yang diperlukan adalah lebih responsif.
Semua hal yang telah dijelaskan tersebut bisa
menjadikan tolak ukur untuk mengukur seberapa besar peran Indonesia dalam
percaturan dunia. Baik dan buruknya Indonesia, inilah negara kita. Oleh karena
itu, siapapun kita baik kaum anak-anak, remaja, orang tua, terpelajar dan
cendekia, mari kita bangun negara kita dengan menjadi pribadi yang lebih
responsif terhadap isu-isu global. Supaya kita bisa menjadi negara yang
memiliki kekuatan yang lebih dalam percaturan dunia dan bisa menutupi
kekurangan-kekurangan dari negara kita. Sebuah negara ditentukan oleh kerjasama
antara masyarakat dan pemerintah. Jika salah satu dari kedua tidak mendukung,
harapan kita takkan pernah terwujud.
-Hanifocong-